Sabtu, 21 November 2015

SEJARAH PERADABAN DUNIA DALAM FILSAFAT ILMU



Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada selasa tanggal 4 Novemver 2015 jam 07.30 sampai dengan 09.10 diruang PPG 1. Lantai 2 Lab Matematika FMIPA UNY. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Prodi Pendidikan Matematika kelas B pada matakuliah Filsafat Ilmu dengan dosen pengampuh Prof. Dr. Marsigit MA


SEJARAH PERADABAN DUNIA
DALAM FILSAFAT ILMU

Di dalam filsafat itu pokok persoalannya adalah memperlajari yang ada dan yang mungkin ada. Yang ada itu punya bermiliar-bermiliar sifat atau bermiliar pangakat bermiliar juga boleh, keterbatasan manusia tidak sanggup menyebutnya. Jadi kalau manusia berdoa kepada tuhan agar diberi keistimewaan agar bisa menyebut semua sifat yang ada semerta-merta andas tidak akan bisa menjadi hidup. Manusia hidupnya adalah reduksionis, reduksi dalam arti aku membuat atau membangun dunia pikiranku sendiri, misalnya orang ingin membangun gedung atau membuat akuarium itu sudah memilih material yang berbeda.
Kalau ingin membuat bangunan maka yang harus disiapkan itu besi, semen, batu, dan tempat membelinya juda di toko bangunan. Berbeda dengan membuat akuarium maka yang harus disiapkan itu kaca, lem, lampu, batu-batu hias, kompa air dan perginya ke toko akuarium. Dari dua gambaran ini maka bisa dikatan reduksi memeilih dua material yang berbeda dan hidup itu untuk memilih dan terpilih. Karena sekarang kita berfilsafat maka yang dipilih karakter dan sifat-sifat yang ada itu, misalnya yang ada itu bersifat tetap, tesisnya tetap dan anti tesisnya tidak tetap. Yang tetap itu tokohnya permendes dan yang berubah itu tokohnya Herachitos, maka filsafatnya dikenal dengan Permendes Sianisme dan yang berubah dikenal dengan Herachitos Sianisme.
 Kalau kita sudah terbiasa dengan dunia yang lengkap dan menjumpai dunia yang sebagaian pasti kita secara naluri pasti akan mencari yang lainnya, kelengkapan hidup itu untuk harmoni. Misalnya pada saat workshop ketua panitia menyatakan kalau dunia itu selalu berubah dan dunia itu adalah perubahan. Kalau itu tidak dilengkapi dengan yang tepat maka dunia akan timpang, maka dunia itu juga bersifat tetap. Hidup itu tidak bisa parsial, kalau parsial kita tidak sehat, manusia itu menuju sempurna dan reduksi itu parsial dalam rangka untuk membangun itu dipentingkan karena keterbatasan manusia kalau manusia lengkap bisa melihat kebelakang. Kalau manusia tidak lengkap maka manusia hanya bisa melihat kedepan dan justru itulah makna hidupnya manusia.
 Yang tepat biasanya berada dalam pikiran sedangkan yang berubah biasanya diluar pikiran, yang di dalam pikiran itulah yang disebut dengan idealis (filsafatnya disebut idealism) dan yang di dalam pikiran itu dinamakan realis (filsafatnya disebut realism). Ada itu juga bersifat tunggal (monoisme) yang ada bisa juga bersifat jamak atau plural (filsafatnya disebut pluralism). Ada itu berdomisili para dewa dan yang munkin ada itu berdomisili para daksa, para dewa itu disebut orang tua dan para daksa itu disebut anak-anak. Ada itu bersifat abstrak dan yang mungkin ada itu bersifat kongkrit, ada yang mungkin ada itu struktur dunia, tetap dan berubah itu struktur dunia, struktur dunia yang lain itu bisa berupa siang dan malam, laki-laki dengan perempuan, besas dan kecil. Antara Ada dan yang mungkin ada itu merupakan struktur dunia, ada bersifat Analitik dan yang mungkin ada bersifat Sintetik. Analitik itu bersifat A Piori dan Sintetik itu bersifat A Posteriory. Sebenar-benar ilmu adalah kalau Sintetik A Piori, pikirannya ada dan pengalamannya pun juga ada.
Dengan adanya pengalaman maka muncullah Empiricism (David Hum) dan dengan pikiran muncullah Rasionalism (tokohnya R. Descarntes) ini muncul pada tahun 1671 dan disini sudah muncul buku-buku dan sudah termasuk zaman modern. Dari zaman yunani ke zaman modern itu perjalanannya panjang, mulai dari 3000 SM samapai 1672 terjadi perkembangan pemikiran. Sehingga muncul yang namanya pase kegelapan pada abad ke-13 samapi abad ke-16 sekitar 500 tahun abad kegelapan yaitu munculnya pemikiran dominasi kebenaran oleh gereja, siapapun tidak boleh berbica tentang kebenaran, kebenaran itu hanya ada pada gereja. Hukumannya pun tidak main-main dan korbannya juga termasuk Galileo Galilei yang dihukum panjung oleh gereja disebabkan mencari kebenaran untuk mencari kebenaran kecepatan suara
Muncullah kembali kebangkitan untuk menggali filsafat lama, tokoh yang muncul yaitu Aristoteles (realis) dan Plato (idealis). Jasa dunia timur setelah berperang lewat pertempuran meyelamatkan dokumen barat ke timur, setelah timur kalah barulah ditemukan  kembali oleh orang barat sebagai modal lahirnya era modern. Sehingga berkas-berkas yunani kuno bisa kembali lagi ke tangan dunia barat.
Antara Analitik A Piori dan Sintetik A Posteriori tidak ada yang mau mengalah, Deskartes dan pengikutnya yang dinamakan ilmu itu berdasarkan pikiran sedangkan David Hum menyatakan sebenar-benar ilmu harus dibangun diatas pengalaman. Pada tahun 1671 lahirlah kantianisme (Immanuel Kant) yang mendamaikan antara Deskartes denga rasionalisme yang mendewa-dewakan pikiran dan melupkan pengalaman dengan Devidium yang mendewa-dewakan pengalaman dan melupakan pikiran. Ketahuilah bahwa sebenar-benar ilmu adalah ambil unsur pikiran, ambil unsure pengalaman. Unsur pikiran adalah A Piori dan unsur pengalaman adalah Sintetik maka sebenar-benar ilmu adalah Sintetik A Piori.
Samapailah di era Komte (A. Comte) dari prancis, A. Comte menulis buku berjudul Positivism. A. Comte berpendapat untuk membangun dunia jangan menggunakan agama, karena sebagian agama itu Irrasional, diatas agama itu ilmu filsfata, baru positf (Saintifik). Dengan adanya kurikulum 2013 inilah maka disebut sebagai kejayaan Aguste Comte, karena disana menyarankan metode saintifik untuk semuanya. Struktur filsafa  Indonesia itu yang pertama materi, formal, normative dan terahir spiritual.
Sehingga menjelma menjadi bangunan kokoh yang tak tertandingi raja dunia dimulai dari (1) Archaic (masyarakat batu), (2) Tribal (dewa batu), (3) Tradisional, (4) Feudal, (5) Modern, (6) Pos Modern, (7) Power Now. Sehingga sekarang media internet “Yahoo” merupakan terasnya Power Now tinggal mengklik. Karena spiritualisme, ketika mereka melakukan penelitian tentang Agama itu dilakukan di daerah tribal, di muara-muara sungai suku aborijin Australia. Indonesia stiap hari digempur habis-habisan dengan produk baru, mulai dari Yahoo, Face book, Twitter, Line dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan bangsa Indonesia tidak memiliki jadi diri bangksa karena bangsa Indonesia lemah. Kalau Indonesia memiliki jadi diri, kepribadian yang kuat dan memiliki pemimpin dengan visi misi 20 tahun kedepan untuk kemajuan bangksa Indonesia, maka Indonesia akan menjadi Negara yang kuat.