BUAT
BACAAN SAJA
A.
Pengertian Penelitian
Istilah penelitian
(reseach) telah banyak didefinisikan para ahli dalam bidang metoddologi
research. Para ahli yang dimaksud antara lain sebagai berikut.
1. Hill
Way dalam buku Introduction to research mendefinisikan penelitian sebagai suatu
metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yng
dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut
2. Winarno
Surachman mendefinisikan penelitian atau penyelidikan sebagai kegiatan ilmiah
mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan
pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di
luar sampel yang diselidiki.
3. Soetrisno
Hadi mendefinisikan, penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah.
Dari ketiga definisi
tersebut, dapat disimpulkan wahwa penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah
guna mencari pemecahan terhadap masalah tersebut.
(menyelami phenomena
social di Masyarakat. Bagja waluya. 2007. PT. Setia Purna Inves. Bandung.)
B.
Paradigman – Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka
berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta
kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma
penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta
kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian (Guba
& Lincoln, 1988: 89-115). Secara umum, paradigma penelitian
diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif (Indiantoro & Supomo, 1999: 12-13). Masing-masing paradigma atau
pendekatan ini mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, sehingga untuk
menentukan pendekatan atau paradigma yang akan digunakan dalam melakukan
penelitian tergantung pada beberapa hal di antaranya (1) jika ingin melakukan
suatu penelitian yang lebih rinci yang menekankan pada aspek detail yang kritis
dan menggunakan cara studi kasus, maka pendekatan yang sebaiknya dipakai adalah
paradigma kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan
umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris, maka
sebaiknya digunakan paradigma kuantitatif, dan (2) jika penelitian ingin
menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan obyek penelitian yang banyak,
maka paradigma kuantitaif yang lebih tepat, dan jika penelitian ingin menjawab
pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu obyek penelitian saja,
maka pendekatan naturalis lebih baik digunakan. Hasil penelitian akan memberi
kontribusi yang lebih besar jika peneliti dapat menggabungkan kedua paradigma
atau pendekatan tersebut. Penggabungan paradigma tersebut dikenal istilah triangulation. Penggabungan kedua pendekatan
ini diharapkan dapat memberi nilai tambah atau sinergi tersendiri karena pada
hakikatnya kedua paradigma mempunyai keunggulan-keunggulan. Penggabungan kedua pendekatan
diharapkan dapat meminimalkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dikedua
paradigma.
Guba,E, & Lincoln, Y. (1988a). Do
inquiryparadgms imply inquiry methodologies? In D. Fetterman (ed), Qualitative
approaches to evaluation in education. New York: praeger
C.
Penelitian Kuantitatif
Paradigma kuantitatif menekankan pada
pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan
pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian
yang menggunakan paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut juga dengan
paradigma tradisional (traditional), positivis (positivist), eksperimental
(experimental), atau empiris (empiricist).
D. Penelitian
Kualitatif
Paradigma
kualitatif ini merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman
mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas
atau natural settingyang holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang
menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi
teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian yang
menggunakan paradigma kualitatif. Paradigma ini disebut juga dengan pendekatan konstruktifis,
naturalistik atau interpretatif (constructivist, naturalistic or interpretative
approach), atau perspektif post-modern.
E. Perbedaan
Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif
Paradigma Kuantitatif
|
Paradigma Kualitatif
|
Realita bersifat obyektif dan berdimensi
tunggal. Menilai data lebih obyektif karena tidak boleh terpengaruh oleh
nilai atau kepercayaan peneliti atau orang lain
(value free).
|
Realita bersifat subyektif dan
berdimensi banyak. Menilai data lebih subyektif karena hasil observasi langsung
dilakukan peneliti, dan peneliti sendiri yang menyim-pulkannya.
|
Peneliti
independen terhadap fakta yang diteliti
|
Peneliti
berinteraksi terhadap fakta yang diteliti
|
Menggunakan
struktur teori
|
Tidak
menggunakan struktur teori karena lebih bertujuan menemukan teori bukan
memverifikasi teori, kecuali jika tujuan penelitiannya ingin membuktikan dari
suatu teori
|
Struktur
teori digunakan duntuk membangun suatu atau lebih hipotesis
|
Tidak
ada hipotesis, jika ada hipotesis tersebut bersifat implisit tidak eksplisit
|
Paradigm ini menolak
bahwa teori membumi (grounded theory) di datanya dan beragumentasi bahwa
:fact do not speak for themselves”(blalock, 1969)
|
Paradigma ini sejalan dengan konsep grounded
theoryyang dikembangkan oleh
Glaser dan Straus (1969) yang percaya bahwa
cara terbaik untuk menjelaskan dan membangun teori adalah dengan menemukannya
dari data. Paradigma ini
menganggap bahwa teori groundeddi datanya.
|
Pengujian teori
dengan analisis kuantitatif dan statistik
|
Penyusunan teori dengan analisis
kualitatif
|
Paradigm ini
menggunakan pendekatan deduktif, yaitu proses pengambilan kesimpulan dengan
menggunakan fakta atau data empiris untuk menguji hipotesis yang telah
dibangun dengan menggunakan struktur teori, dengan kata lain, dedukasi adalah
proses pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.
|
Paradigma ini menggunakan pendekatan induksi,
yaitu suatu pendekatan yang mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis
dibuat jika diinginkan dan konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak
digunakan. Dengan kata lain, pendekatan induksi adalah sebagai suatuproses
mengambil kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu
atau lebih fakta atau buktibukti.
|
Pendekatan ini dapat melakukan settingartifisial
dengan metode eksperimen yaitu memanipulasi beberapa variabel. Jika
settingartifisial digunakan dalam paradigma ini, maka dapat mengurangi
validitas penelitian.
|
Paradigma kualitatif menolak bentuk terstruktur
dari penelitian. Pendekatan kualitatif juga menolak pengaturanpengaturan penelitian
secara artifisial. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menggunakan
dan menjaga settingalamiah (natural) di mana fenomena atau perilaku yang akan
diamati terjadi.
|
Penelitian ini kurang terfokus tetapi
lebih luas, sehingga kurang mendalam.
|
Pendekatan ini merupakan penelitian
yang lebih terfokus dan mendalam
|
Penelitian ini biasanya menjelaskan
dan memprediksi fenomena yang tampak, sehingga lebih mengarah ke verifikasi teori.
|
Penelitian lebih mendetail ke hal-hal
di bawah permukaan yang belum tampak, seperti misalnya penelitian tentang
kultur. Lebih untuk menemukan teori baru.
|
Dapat menggunakan data sekunder,
sehingga hal ini mempermudah peneliti dalam memperoleh data.
|
Data primer harus dikumpulkan sendiri oleh
peneliti yang biasanya melibatkan waktu yang cukup lama (bulanan sampai dengan
tahunan), peneliti harus terlibat langsung sebagai pengobservasi di tempat kejadian
untuk memperoleh data yang mereka perlukan.
|
Eksternal validiti lebih tinggi karena
dapat melibatkan permasalahan yang lebih luas, menggunakan waktu yang lebih
panjang dan perusahaan yang lebih banyak sebagai obyek penelitian karena
tersedia di data sekunder.
|
Eksternal validiti rendah karena hanya
melibatkan satu permasalahaan di suatu organisasi saja. Karena data primer
harus diobservasi sendiri dan membutuhkan banyak waktu untuk melibatkan
banyak perusahaan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar